Senin, 16 Maret 2009

Standard
DBMS(Database Management System) DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara basis data. Bahasa dalam DBMS 1. Data Definition Language (DDL) : Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan dalam file khusus disebut data dictionary/directory. (DDL adalah bahasa yang dipakai untuk menjelaskan obyek dari basisdata seperti terlihat oleh pengguna(DBA, Programer, Pengguna Akhir). DDL dipakai untuk mendefinisikan kerangka basisdata(berorientasi pada tipe dari obyek basisdata). Versi Ansi mencakup Create table, Create index, Alter table, drop table, drop view dan drop index) 2. Data Manipulation Language (DML) :Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau memanipulasi data sebagai yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat.(bahasa yang dipakai untuk memanipulasi data. Misalnya untuk menambahkan data(Insert), memperoleh data(Select), mengubah data(update), dan menghapus data(Delete) obyek data dari basisdata. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basisdata, jadi berorientasu pada occurrence basisdata. Secara dasar ada dua tipe DML : 1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase III, foxbase 2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contoh SQL, QBE. Fungsi DBMS 1. Data definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data 2. Data manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data 3. Data security dan integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA. (security dalam konteks basisdata diartikan sebagai perlindungan basisdata terhadap pembacaan, perobahan, atau perusakan oleh orang yang tidak berwenang). Berbagai aspek: 1. Aspek hukum, sosial, etika 2. Aspek kontrol fisik 3. Aspek kebijaksanaan 4. Aspek masalah operasinal 5. Aspek pengamanan operating sistem 6. Masalah yang berkait dengan basisdata sendiri Otorisasi Berbagai tingkat kewenagan access basisdata misal: 1. Tidak dibatasi pada semua relation dan semua operasi 2. Dibatasi pada beberapa bagian dari relation pada berbagai bentuk operasi 3. User boleh melihat semua/relation sebagian akan tetapi tidak boleh melakukan pembahasan 4. User boleh melihat rekord apa saja tetapi tidak boleh merobah 5. user dapat melihat rekord dan dapat merubah field tertentu Obyek data perlu dilindungi Ø Seluruh data daripada orang tak berwenang Ø Satu atau lebih tabel (File) Ø Satu atau lebih baris (Record) Ø Satu atau lebih kolom(Field) Integriti Integrity dalam konteks basisdata mempunyai arti ketelitian, kebenaran dan validitas Teliti: basisdata harus terlindungi terhadap pemuktahiran yang tidak benar yang disebabkan oleh kesalahan entry data, kesalahan operator ataupun program aplikasi, kesalahan sistem, dan lain-lain. Berkait dengan hal tersebut adalah masalah security yang berarti perlindungan basisdata terhadap operasi yang ilegal(unauthorized). Terhadap operasi legal(authorized) juga tetap harus diperhatikan integritas basisdata tersebut. Ketentuan integritas Komponen DBMS: Sub sistem integritas Fungsi: Ø Memonitor transaksi(khusunya operasi update) dan mendeteksi penyimpangan Ø Pada keadaan yang menyimpang, melakukan aksi yang sesuai(misalnya menolak operasi, melaporkan penyimpangan atau bahkan melakukan perbaikan) 4. Data Recovery dan Concurency Recovery Tidak ada sesuatu yang bekerja sempurna 100% sepanjang waktu, oleh karena dalam desain selalu menyertakan berbagai cek dan kontrol untuk mengurangi kemungkinan kesalahan, dan terlebih lagi dibutuhkan pula suatu prosedur untuk pemulihan kembali basisdata dari kemungkinan kesalahan yang terjadi diluar cek dan kontrol tersebut. Dari banyak sistem basisdata relasional hampir 10 persen dari pengkodean (program) yang ada didalam perangkat lunak sistem manajemen basisdata adalah berisi tentang prosedur recovery(pemulihan) dan merupakan bagian yang sukar. Recovery berarti pemulihan kembali basisdata pada keadaan terakhir yang diyakini benar setelah terjadi kesalahan(”Failure”). Recovery dengan demikian mempunyai implikasi penanganan suatu message. Berbagai kemunkinan kesalahan dalam basisdata.: 1. Error program(aplikasi/OS/DBMS) 2. Error hardware(peralatan,kanal,CPU) 3. Error operator 4. Fluktuasi tegangan 5. Kebakaran diruang komputer 6. Sabotase dan sebagainya. 7. Suatu transaksi dilaksanakan satu kali 8. Proses transaksi harus terpercaya(reliable) tidak boleh hilang. Konkurensi Pengertian: kemampuan pengendalian sistem basisdata untuk menghindari terjadi tabrakan dua atau lebih transaksi terhadap suatu obyek basisdata yang sama. 5. Data Dictionary(kamus data) DBMS harus dapat menangani kegagalan - kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan disk, dsb. (Kamus data adalah merupakan suatu metadata(superdata) yaitu data yang mendeskripsikan data sesungguhnya. Kamus data ini akan selalu diakses dalam suatu operasi basisdata sebelum suatu file data yang sesungguhnya diakses). Kamus data ini penting dan harus ada sebagai fasilitas didalam DBMS karena beberapa: 1. Pengguna harus dapat menemukan nama, definisi, arti, dan pemilik suatu data yang akan diproses. 2. Programmer harus dapat mengetahui nama yang benar dari suatu entiti, karakteristik penggunaannya, dan formatnya. 3. Perancang sistem dapat lebih waspada terhadap konversi penamaan, penggunaan, dan strukturnya. 4. Administrator basisdata harus dapat mengendalikan dan memonitor hak kewenangan pemakai data dan alokasi ruangan untuk data didalam peralatan storage yang ada. 6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin. Komponen DBMS 1. Query Prosesor, komponen yang mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam database manager.(Query Prosesor: yang menerjemahkan perintah-perintah dalam query language keperintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager. Disamping itu, Query Processor akan mentransformasikan permintaan user ke bentuk yang lebih efisien sehingga query menjadi lebih efektif). 2. Database Manager, menerima query & menguji eksternal & konceptual untuk menentukan apakah record - record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan (Database Manager : yang menyediakan interface antara data low-level yang ada dibasis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem). 3. File manager, memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk. (File Manager : yang mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk. Sebenarnya Sistem operasi (Tempat dimana DBMS diaktifkan) juga memiliki modul File Manager. Tetapi File Manager di DBMS lebih difokuskan pada efisensi dan efektivitas penyimpanan). 4. DML Prosessor : Modul yang mengubah perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi. (DML Processor adalahmengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan prosedur ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan prosedur normal dalam bahasa induk. Precompiler ini akan berinteraksi dengan query processor). 5. DDL Compiler : merubah statement DDL menjadi kumpulan table atau file yang berisi data dictionary/ meta data. (DML Compiler adalah yang mengkonversi perintah - perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata(superdata). Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data). 6. Dictionary Manager, mengatur akses dan memelihara data dictionary PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT (FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM (DBMS) TRADITIONAL FILE MANAGEMENT 1. Bersifat program oriented 2. Bersifat kaku 3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya keselarasan data ( data inkonsistensi) DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS) 1. Bersifat data oriented 2. Bersifat luwes/fleksible 3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol Keterangan : Program oriented ” Susunan data di dalam file , distribusi data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat menggunakan secara optimal “ Data oriented ” Susunan data, organisasi file pada database dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada “. ARSITEKTUR SISTEM DATABASE Terbagi menjadi 3 tingkatan : 1. Internal level : ” Menerangkan struktur penyimpanan basisdata secara fisik dan organisasi file yang digunakan “. (Internal level Merupakan pandangan penyimpanan mendekati pada tingkat pandangan basisdata dalam menyimpan fisik.Disini diperlihatkan cara data disimpan dalam media penyimpanan harddisk misalanya meliputi berbagai hal seperti paging(blocking), clustering, indexing, dan lain sebagainya yang sangat berorientasi pada piranti keras komputer). 2. konseptual level ” Menerangkan secara menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik “. Atau Konseptual level Merupakan pandangan masyarakat basisdata yang merupakan pandangan basisdata secara total keseluruhan. Schema Konseptual: Level konseptual adalah merupakan representasi dari seluruh informasi basisdata secara utuh: - Pandangan konseptual(abstrak dari data yang sesungguhnya tersimpan) - Tidak sama dengan fisik data tersimpan dan tidak sama dengan pandangan pengguna - Schema konsepsual biasanya terdiri atas: Ø Definisi dari berbagai tipe rekord secara konseptual Ø Disusun dengan menggunakan DDL konseptual Ø Independensi data merupakan syarat utama, dalam arti - Transparan terhadap struktur penyimpanan(storage) - Transaparan terhadap strategi access - Berisi hanya definisi dari data/informasi dalam basisdata 3. Ekternal level : ” Menerangkan View basisdata dari sekelompok pemakai. Ekternal level Merupakan pandangan individu masing-masing pengguna akhir(End user, manajer enterprise, operator, programmer, dan lain-lain). Dilevel ini merupakan bentuk yang paling dekat dengan logika pandangan masing - masing pengguna terhadap data yang tersimpan dalam basisdata. Pengguna pada level ini biasanya hanya berkepentingan pada sebagian (kecil) dari keseluruhan basisdata karena masing - masing pengguna melihat data didalam basisdata sesuai porsi aplikasi yang menjadi tanggung jawab wewenangnya saja. Pengguna pada level eksternal biasanya hanya berkepentingan pada hanya sebagian daripada data didalam basisdata. Contoh: Pengguna pada bagian kepegawaian berkepentingan pada occurrence dan tipe rekord Parts dan Supplier. Schema Eksternal: berisi definisi dari rekord-rekord dalam basisdata secara eksternal dan dikerjakan dengan external DDL sesuai lingkup kebutuhan pengguna bersangkutan. Berikut adalah skema yang menunjukkan keterhubungan antar komponen modul dalam DBMS dan juga hubungannya dengan para pemakai dan basisdatanya sendiri: Naive Programmer casual Database administrative User aplikasi user (DBA) Data Independence Merupakan salah satu kelebihan sistem database dimana DBA dapat merubah struktur storage dan strategi akses dalam pengembangan sistem database tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. Dapat dipastikan bahwa suatu basisdata akan tumbuh sesuai dengan kebutuhan pengguna berupa tambahan atribut maupun tambahan relation yang baru. Data akan digunakan dengan berbagai cara yang baru. Data akan digunakan dengan berbagai cara yang baru. Tuple(rekord) akan ditambahkan atau dihapuskan. Data item yang baru ditambahkan atau adapula data ite m yang dihapus karena tidak diperlukan lagi. Berbagai perubahan tersebut akan sangat sulit bila tidak ada independensi. Dengan independensi maka perobahan data atau struktur data tidak mempengaruhi program aplikasi yang sudah ada. Perlu diingat bahwa, pada situasi sekarang biaya perawatan program aplikasi mempunyai porsi yang sangat besar dibandingkan dengan biaya pengembangannya. Dengan mengurangi kegiatan perawatan aplikasi program maka biayanya dapat diturunkan. 2 Tingkat Independence 1. Physical data independence, yaitu perubahan internal shema dapat dilakukan tanpa mengganggu conceptual schema 2. Logical data independence, yaitu conceptual schema dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema Alasan perlunya prinsip data Independence diterapkan pada pengelolaan sistem database: 1. Database administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa menggangu program aplikasi yang ada. 2. Vendor hardware dan software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang telah ada. 3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi 4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data, dengan memperlihatkan perubahn - perubahan kebutuhan user. Abstraksi Hubungan antara user pada DBMS dengan Physical Database DATABASE

DBMS

Standard
I. PENDAHULUAN Sistem Informasi merupakan fundamen dari bangunan tekhnologi informasi dewasa ini. Sistem Informasi juga merupakan sumber penting dari organisasi yang ingin tetap eksis dan kompetitif. Bahkan menjelang millenium III ini kebutuhan akan informasi dan sistem-sistem pendukungnya semakin luas yang tentunya disesuaikan dengan konsumen informasi tersebut, seperti investor yang memerlukan informasi tentang keuangan dan prospek bisnis masa depan atau agen-agen pemerintah yang memerlukan informasi untuk membuat laporan-laporan keuangan serta aktivitas pengoperasian pajak atau kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya. Sistem informasi sebagai sebuah satu kesatuan yang terintegrasi dari berbagai unsur pembentuk informasi agar mudah diterima dan diterjemahkan oleh konsumen, harus mencakup berbagai aspek diantaranya keakuratan, relevansi dan tepat waktu. Ketiga hal tersebut mutlak adanya dalam suatu sistem informasi karena akan sangat mempengaruhi penilaian konsumen terhadap informasi yang dibutuhkannya. Basis data sebagai aspek mendasar dari sistem informasi harus diolah dengan maksimal agar penyajiannya lebih menarik khususnya dalam tekhnologi informasi yang senantiasa melibatkan komputerisasi yang saat ini sudah didukung oleh berbagai fasilitas Data Base Management System (DBMS), baik SQL, MySQL, Oracle atau aplikasi-aplikasi komputer yang lain. II. TUJUAN DBMS DAN ADMINISTRATOR BASIS DATA Mendapatkan data spesifik dalam sebuah format yang mempertemukan informasi dengan user yang berbeda sama sekali merupakan unsur yang berlainan. Adapun poin yang sangat penting mengenai basis data ialah bahwa data dan basis data haruslah menyatu dan saling berhubungan dengan data yang lain menggunakan field-field kunci guna mempertemukan kepentingan user. Beberapa analis mencoba mempertemukan beberapa kepentingan tersebut dalam lingkungan pemprosesan file secara tradisional. Beberapa yang lain menggunakan DBMS (Data Base Management System) seperti sebagian besar perusahaan yang lebih memilih bekerja dengan DBMS khususnya bagi seorang administrator basis data yang menginginkan data lebih terstruktur dan terpelihara. A. Administrator Basis Data Dalam lingkungan pemprosesan file tradisional, pengitegrasian data dikerjakan dengan program-program yang tidak terintegrasi oleh programer-programer yang individual. Cukup lama, orang-orang tidak melakukan komunikasi dengan yang lain untuk mendiskusikan struktur data yang terbaik untuk organisasi mereka. Bahkan, struktur data individual untuk satu aplikasi atau kumpulan aplikasi. Sebuah lingkup basis data harusnya mempunyai satu orang atau sekelompok orang, dalam bagian struktur basis data untuk menangani administrasi basis yang biasa disebut administrator basis data. Administrator basis data bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan analis dan user-user guna melengkapi berbagai tugas seperti mendefinisikan data, pemodelan data, disain basis data, menjamin keserasian integritas data, memonitor efisiensi basis data dan mengevaluasi perbedaan teknologi DBMS. Realitas menunjukkan bahwa pemberian kewenangan terhadap seorang khusus sebagai admin basis data sangat menambah efektivitas dari kinerja DBMS. B. Komponen Software DBMS Sistem manajemen basis data ialah sekumpulan program yang didisain khusus untuk mendeskripsikan, melindungi, dan mengakses basis data serta mengakhiri keterbatasan pemprosesan file tradisional. Jika suatu basis data didisain, diimplementasikan, dan dipelihara dengan benar , sebuah DBMS bisa membantu suatu organisasi guna memudahkan kemungkinan merespon dan mengganti informasi-informasi yang diperlukan. Sebuah DBMS mempunyai dua komponen software utama: 1. Sistem Kontrol Basis Data (SKBD), software ini menjadi interface program aplikasi user untuk mengambil data dari data base. Proses memperoleh data seperti baca dan tulis diperintah dari program. Isi dalam software tersebut adalah bahasa manipulasi data (Data Manipulation Language/DML). 2. Sistem Penyimpanan Basis Data (SPBD), software ini memanipulasi file-file data yang diperlukan untuk data yang akan dimasukkan dalam data base. Hal ini untuk menyeimbangkan dan menjaga semua organisasi data dan link antara data-data tersebut. Isi sistem penyimpanan basis data ini adalah bahasa pendefinisian data (Data Definition Language/DDL). Bahasa ini merupakan kosa kata untuk mendefinisikan basis data yang berisi terminologi pendefinisian record, fields, field-field kunci, dan hubungan antara record. SKBD dan SPBD diatas bekerjasama menyediakan semua fungsi DBMS agar efisien dan efektif . III. LINGKUP KERJA DAN TEKNIK PENDIAGRAMAN UNTUK MEMAHAMI LEVEL-LEVEL BASIS DATA DAN HUBUNGANNYA Lingkup kerja dikembangkan pada tahun 1975 oleh Standards Planning and Requirements Committee (SPARC) dari American National Standards Institute (ANSI) yang direferensikan oleh keduanya untuk basis data. Bersama hal ini juga sebagai satu kesatuan adalah teknik pendiagraman Bachman yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan basis data yang saling terkait. A. Lingkup Kerja Menunjukkan Level-Level data dalam Basis Data Level-level data ditunjukkan oleh tabel dibawah ini No Level Data Level Pengguna Deskripsi 1 Level External User lanjut dan programmer aplikasi Menampilkan orientasi basis data kepada user sistem. Level ini temasuk subskema 2 Level Konsep Admin basis data dan programmer aplikasi Menampilkan semua basis data. Level ini termasuk skema 3 Level Internal Admin basis data dan programmer sistem Menampilkan hubungan antara satu kesatuan basis data. Level ini termasuk Link 4 Level Organisasi Fisik Programmer sistem Menampilkan layout data fisik pada media penyimpan sekunder. Level ini termasuk Organisasi data 1. Level Data Eksternal 1.a. Sub Skema dan Bahasa Manipulasi Data Suatu DBMS memperbolehkan sub skema yang berbeda digunakan ketika menulis program atau ketika selesai melakukan penyelidikan online terhadap bahasa manipulasi data. Model referensi ANSI/SPARC tidak didisain untuk standarisasi pada bahasa manipulasi data dari DBMSs. Hanya saja, model referensi ini menunjukkan suatu jalan yang harus ditempuh user sistem untuk menampilkan data. 1.b. Struktur Bahasa Query Suatu model data dari berbagai jenis jarang digunakan tanpa sebuah fasilitas kemudahan bahasa untuk merepresentasikan dan memanipulasi pemodelan data tersebut. Model relasi dan beberapa variasinya ada yang didasari atas kumpulan teori dan bahasa formal yang disebut relasi Aljabar, tetapi walau bagaimanapun keistimewaan ini hanya bagi user lanjut karena banyak orang yang tidak mahir dalam bahasa formal ini. SQL (Struktured Query language) telah dikembangkan untuk mengantisispasi hal tersebut karena lebih praktis, seperti bahasa inggris. Tetapi logika dari struktur bahasa query adalah logika dari kumpulan teori dan relasi Aljabar yang pada realitasnya masih penting untuk dikuasai. B. Teknik Diagram yang Berhubungan erat dalam Satu kesatuan Teknik diagram ini terbagi menjadi tiga elemen yakni satu kesatuan, hubungan, dan atribut, dimana konstruksi dari ketiganya merupakan konsep yang independen bebas dari mekanisme ketidakleluasaan fisik. Kotak merepresentasikan entitas sedangkan segitiga dan garis yang berhubungan menunjukkan keterkaitan. C. Teknik Diagram Bachman Teknik diagram ini menggunakan tiga hal yaitu : 1. Entitas lain yang ditampilkan pada kotak horisontal, misalkan isi data base dari sebuah universitas meliputi : Jadwal kelas, fakultas, mahasiswa, dan ruangan. Ditentukan bahwa atribut data didasarkan pada entitas yang dikumpulkan dalam satu kelompok dan ditempatkan pada kotak horisontal yang berdekatan. Misalkan jadual kelas isinya adalah : nomor kelas, seksi, nomor fakultas, pendaftaran, nomor ruangan, hari dan waktu pertemuan. Nama isi yang disajikan tadi adalah atribut data pertama sehingga tidak ada entitas yang memiliki nama yang sama. 2. Kunci Utama diberi garis bawah. 3. Hubungan erat antara entitas-entitas yang ada ditunjukkan dengan garis-garis, garis dan panah digunakan pada diagram untuk menunjukkan bagaimana keterkaitan dan hubungan antara entitas yang bisa dikaitkan dengan tiga cara yang berbeda yakni, satu ke satu entitas, satu ke banyak entitas, atau banyak ke banyak entitas 2. Data Level Konsep Level ini mempunyai dua tujuan :  Untuk merepresentasikan kebutuhan akan data yang lengkap dan akurat  Mengembangkan kemudahan untuk memahami skema bagi user, programer, atau orang yang akan memelihara struktur basis data tersebut. Pemodelan merupakan suatu cara untuk memvisualkan keterkaitan data yang abstrak dalam sebuah data base. Pada level konsep ada tiga model data utama yang digunakan untuk merepresentasikan keterkaitan data, yaitu 1.a. Model Data Hirarki Model ini sudah cukup dikenal dimana data direpresentasikan sebagai pohon yang terstruktur dari atas kebawah dan saling berhubungan. Simpul paling atas adalah root. Model ini sekaligus paling mudah dipahami oleh pengguna data base pada umumnya tetapi model ini kurang bisa merepresentasikan data base yang kompleks. 1.b. Model Data Jaringan Kerja (NetWork) Suatu data model jaringan kerja bisa menjadi simpel juga bisa kompleks. Pemodelan kompleks digunakan untuk menunjukkan semua kemungkinan hubungan keterkaitan yang ada antara entitas dalam suatu basis data, tetapi model ini bisa menjadi sulit dipahami karena banyaknya, karena akan terlihat sebuah model jaringan menjadi sangat begitu kompleks dan komprehensif. 1.c. Model Data Relasional Model ini dapat menggambarkan semua hubungan antara entitas sekaligus relatif lebih mudah dipahami. Sebuah relasi merupakan tabel dua dimensi yang merepresentasikan setiap entitas. Setiap kolom menggambarkan atribut data sedang setiap baris merepresentasikan sebuah record. 3. Level Data Internal 1.a. Pengurutan File-file Suatu standarisasi sekuensial file merupakan satu cara yang sederhana untuk mengumpulkan data. Seperti gambaran dua entitas universitas yaitu JADUAL KELAS DAN ANGGOTA FAKULTAS, dijadikan kedalam dua bagian file sekuensial. Dua file tidak bisa menepati deret yang sama dalam satu waktu untuk itu perlu pemecahan lain, yang biasa ialah dengan mengurutkan file-file untuk laporan pertama, selanjutnya mengurutkan file-file tersebut kembali dan menjadikannya laporan kedua 1.b. Link List Link list menggunakan ekstra penamaan field yang disebut pointer untuk mengumpulkan record-record. Pointer field berisi nomor record relatif dari record berikutnya pada tampilan tersebut. Suatu nomor record relatif adalah nomor record permulaan dari awal suatu file. Pointer link record dinamakan bersama-sama dalam deret nomor kelas. Setiap nomor link dapat dimasukan untuk merepresentasikan deret logika yang berbeda dari suatu data. 1.c. Inverted List Satu dari bagian belakang link list diproses dengan cepat ini membutuhkan waktu yang lama untuk mencari record-record yang berhubungan sebelum menemukan record yang lebih spesifik. Metode lain link data adalah inverted list untuk mempercepat proses pencarian tersebut 4. Pendekatan Terhadap Analisis Data Seorang sistem analis menentukan data apa saja yang diperlukan oleh sebuah organisasi. Selain itu ia juga menentukan bagaimana data-data tersebut dihubungkan secara bersama-sama. Analisis data bukanlah pekerjaan yang mudah karena seorang analis harus mengantisipasi keperluan masa depan suatu organisasi dan mengkreasikan suatu basis data agar lebih fleksibel untuk di update sewaktu-waktu. Oleh karena itu dua dasar pendekatan pada analisis data adalah berorientasi pada proses dan berorientasi pada informasi. 1.a. Pendekatan Berorientasi Proses Pendekatan ini bekaitan dengan aliran data dari kumpulan proses yang spesifik dimana keluarannya diuji dan memproses aplikasi untuk mendeterminasikan data yang diinginkan dari suatu sistem. Yang harus diperhatikan dalam menggunakan pendekatan ini adalah pada : semua laporan yang sudah tersedia, layar tampilan, kalkulasi, keputusan yang diperlukan untuk suatu aplikasi. Field-field data diidentifikasikan dan format-format recordnya di kendalikan. Pendekatan ini bekerja sangat baik jika seorang sistem analis mengetahui lebih lanjut output dari suatu sistem. Pendekatan ini juga sangat cocok untuk aplikasi akunting. 1.b. Pendekatan Berorientasi Informasi Seorang sistem analis yang menggunakan pendekatan ini bersama-sama user mendeterminasikan apakah suatu data layak menjadi bagian dari basis data. Selanjutnya seorang analis mengidentifikasikan isi data dan harus diupayakan dapat menghasilkan sebuah struktur yang mudah dimodifikasi, meminimalisasi kelebihan data, dan dapat dihubungkan bersama-sama apabila diperlukan IV. KESIMPULAN Demikian urgennya suatu sistem informasi sehingga memerlukan perangkat-perangkat pendukung kompleks yang terintegrasi satu sama lain seperti administrator, programer, analis, software, hardware, sistem struktur aliran data serta DBMS itu sendiri. Perangkat-perangkat diatas diharapkan dapat memaksimalkan hasil dari suatu kinerja penyusunan basis data sehingga manajemennya dapat dioptimalkan. DBMS sebagai suatu metode terstruktur merupakan teknik yang lebih modern untuk menangani kompleksipitas permasalahan penanganan basis data agar semua data yang terintegrasi didalamnya dapat dengan mudah diakses atau bahkan dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh pihak pengguna informasi. Selain itu penting juga bagi administrator dan kesinambungan keja serta masa depan sebuah organisasi yang menginginkan penanganan data base mereka lebih profesional dan up to date apalagi ditengah persaingan pasar global yang menuntut kinerja yang kompetitif dari berbagai lembaga dan perusahaan apabila ingin tetap eksis ditengah era teknologi informasi yang semakin menuntut respon dan aksi yang lebih cepat. Sistem informasi yang bagus identik dengan penanganan basis data yang baik untuk itu perlu orientasi pengolahan basis data sesuai dengan kebutuhan artinya akan lebih baik apabila suatu planing disusun untuk mengolah basis data tersebut agar lebih mudah dibuat menjadi informasi yang tidak terlepas dari prinsip relevansi, aktual, dan tepat waktu. SUMBER: INTERNET

bASiS DaTa

Standard
Basis Data 1 ( Apa dan Bagaimana Basis Data ) 1. DATA DAN INFORMASI Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol).Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, entah itu manajer, staff, ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan. 2. HIRARKI DATA Secara tradisional , data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman (reccord), dan berkas (file). - Elemen Data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut. - Rekaman Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa dengan istilah tupel atau baris. Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi. 3. BASIS DATA Beberapa definisi basis data : - Chou mendefinisikan basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. - Fabbri dan Schwab : Basis data, adalah sistem berkas terpadu yang dirangcang terutama untuk meminimalkan pengulangan data. - Date : Basis data dapat dianggaop sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi. Basis data tidak hanya sekedar kumpulan berkas (tabel), tetapi juga mencakup hal-hal lain, seperti hubungan antar tabel, view (tabel yang bersifat logis, yang merupakan paduan sejumlah medan milik sejumlah tabel), dan bahkan kode yang disebut prosedur tersimpan. 4. SEJARAH KEMUNCULAN BASIS DATA - Sistem Pemrosesan manual ( berbasis kertas)Sistem pemrosesan manual merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika sesuatu berkas diperlukan , berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut. - Sistem pemrosesan BerkasSistem pemrosesan berkas merupakan sekelompok rekaman di simpan pada sejumlah berkas pada sejumlah berkas secara terpisah. Kelemahan sistem ini : - Kemubaziran data - Keterbatasan berbagi data - Ketidakonsistenan dan kurangnya integritas, serta - Ketidakluwesan (terutama dalam hal pengembangan dan perubahan) Basis Data 2 (Berkenalan dengan DBMS) Keunggulan DBMS : 1. Kepraktisan 2. Kecepatan 3. Mengurangi kejemuan 4. Kekinian Komponen Utama DBMS Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi empat macam : 1. Perangkat keras, 2. Data, Data dalam basis data mempunyai sifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared) 3. Perangkat Lunak, dan 4. Pengguna. MODEL BASIS DATA 1. Model Hirarkis / Model Pohon 2. Model Jaringan 3. Model Relasional Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). Ada Beberapa Sifat yang melekat pada suatu relasi : 1. Tak ada tupel (baris) yang kembar) 2. Urutan tupel tidaklah penting 3. Setiap atribut memiliki nama yang unik 4. Letak atribut bebas ( urutan atribut tidak penting) 5. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel. Pada model relasional, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah atribut suatu relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity. Relasi yang berderajat saru (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary. Istilah lainnya yang terdapat pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut. Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah : 1. DB2 (IBM) 2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation) 3. Oracle (Oracle Corporation) 4. Informix (Informix Corporation) 5. Ingres (ASK Group Inc) 6. Sybase (Sybase Inc) Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara lain adalah : 1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000 2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dbase IV, serta Visual dBase 3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation) 4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation) MACAM-MACAM PERINTAH DATA BASE 1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL) DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan ileh administrator basis data (DBA) utnuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan, rekaman, dan hubungan data pada basis data Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat. 2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML) DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah , mamnipulasi dan mengambil data pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data menjadi bagian dari DML. DML pada dasarnya dibagi menjadi dua : - Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya. - Nonprosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya. 3. DQL ( Data Query Language) Query sesungguhnya berarti pertanyaan atau permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam bentuk asli, karena telah populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia. Mengukur kualitas sistem dari sisi AplikasiSeiring dengan kemajuan itu maka berkembanglah aplikasi-aplikasi untuk mendukung seluruh aspek bisnis yang ada bagai jamur yang tumbuh di musim hujan. Saking banyaknya malah menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan yang akan memulai menggunakan teknologi ini, pertanyaan terbesarnya adalah harus mana yang dipilih? Salah-salah dalam memilih aplikasi, alih-alih performa makin meningkat, yang ada malah semakin ruwet. Pada zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, nyaris tidak ada satupun perusahaan yang mengandalkan Teknologi komputer menjadi pendukung ferformance bagi sistem perusahaannya. Seperti kita telah ketahui, sistem terdiri dari Hardware, Software, dan Brainware. Pada kesempatan ini akan dibatasi dari sisi Software dan lebih fokus lagi di sisi aplikasinya. Sekarang, apabila sudah terlanjur memakai suatu aplikasi untuk mendukung sistem yang sudah ada, bagaimana cara mengidentifikasi apakah aplikasi itu cocok, atau malah membuat masalah baru. Diantara Indikator-indikator sistem yang mengalami masalah adalah : 1. Keluhan pelangan terhadap pelayanan. 2. Pelaporan yang salah / terlambat / sulit. 3. Pembayaran yang terlambat. 4. Biaya operasi yang tinggi. 5. Investasi yang tidak efisien. 6. Peramalan penjualan dan produksi yang salah. 7. Waktu kerja yang berlebihan. 8. Kesalahan manual yang tinggi. 9. Pengolah file-file yang tidak teratur, dan lain-lain. Naah, apabila indikator-indikator diatas lebih banyak yang terjadi, dan malah menjadi kebiasaan, maka sudah saatnya mengembangkan atau malah melirik yang lain Berbicara masalah pengembangan sistem, maka usaha ini harus memberikan peningkatan dalam aspek-aspek : 1. Performance (hasil kerja) 2. Information (kualitas) 3. Economy (keuntungan, penurunan biaya) 4. Control (pengendalian kesalahan) 5. Efficiency (efisiensi operasi/sumber daya) 6. Services (pelayanan) Dan sejak awal harus disadari ada beberapa hal sebagai prinsip pengembangan sistem : 1. Mendukung kebutuhan informasi manajemen. 2. Memerlukan investasi modal yang besar. 3. Membutuhkan staff yang terlatih/terdidik. 4. Membutuhkan perencanaan, koordinasi dan tahapan kerja. Tetapi apabila sistem yang ada sudah memenuhi kriteria-kriteria : 1. Relevance (sesuai kebutuhan). 2. Capacity (kapasitas sistem). 3. Efficiency (efisiensi sistem). 4. Timeliness (ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi). 5. Accessibility (kemudahan akses). 6. Flexibility (keluwesan sistem). 7. Accuracy (ketepatan nilai dari informasi). 8. Reliability (keandalan sistem). 9. Security (keamanan sistem). 10.Economy (nilai ekonomis sistem). 11.Simplicity (kemudahan sistem digunakan). maka sistem yang ada termasuk efektif dan efisien, tinggal maintenace supaya mencapai performance yang optimal. Basis data Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Senin, 09 Maret 2009

akutansi

Standard
Pihak Yang Menggunakan dan Membutuhkan Informasi / Laporan Akuntansi - Belajar Ilmu Akutansi / Accounting 1. Pihak Internal Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak. 2. Pihak Eksteral / External a. Investor Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya. b. Pemegang saham / pemilik perusahaan Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar. c. Pemerintah Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan. d. Kreditur Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi. e. Pihak Lainnya Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

Rabu, 18 Februari 2009