PERAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI à ORGANISASI :
(1)
EFISIENSI
(2)
EFEKTIVITAS
(3)
KOMUNIKASI
(4)
KOLABORASI
(5)
KOMPETITIF
PERGESERAN PERAN TI
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SISTEM TEKNOLOGI INFO.
|
PERAN
|
PERIODE
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
ERA
GLOBAL NETWORK
(1990
– NOW)
ANN,
GSS, GIS
ERA
NETWORK
(1980-1990)
EIS,
SIS
ERA
INFORMASI
(1970-1980)
DSS,
OAS, ES
ERA
OPERASIONAL
(1960-1970)
SIM,
PCS
ERA
AKUNTANSI
(1950-1960)
TPS
|
ERA
GLOBAL NETWORK (1990 – NOW) :
ANN --ARTIFICIAL NEURAL NETWORK :
- SISTEM
TEKNOLOGI INFO. YANG MENIRU KERJA JARINGAN SYARAF OTAK;
- UNTUK
MEMILIH SAHAM TERBAIK DI PASAR MODAL.
GSS--GROUP SUPPORT
SYSTEM :
-
DSS
UNTUK TEAM à SINERGI DAN KONTAK SOSIAL;
GIS--GEOGRAPHIC
INFORMATION SYSTEM :
- JARINGAN
TOKO WALLMART DALAM PETA WILAYAH UNTUK MELIHAT PERGESERAN PRILAKU KONSUMEN DI
SUATU WILAYAH.
ERA
NETWORK (1980-1990) :
EIS : EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM
-
PERSAINGAN KETAT ANTAR PELAKU BISNIS à EIS;
SIS : STATEGIC INFORMATION SYSTEM
ERA
INFORMASI (1970-1980) :
DSS : DESICION SUPPORT SYSTEM
OAS : OFFICE AUTOMATION SYSTEM
ES : EXPERT SYSTEM
ERA
OPERASIONAL (1960-1970) :
SIM : MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
PCS : PROCESSING CONTROL SYSTEM
ERA
AKUNTANSI (1950-1960) :
TPS : PROCESSING CONTROL SYSTEM
Arah SDM Teknologi Informasi :
Spesialis ke Versatilis
(Romi Satria Wahono)
Laporan khusus Gartner : prediksi 2006
(Gartner Predictcs 2006 Special Report), yang dibahas di majalah eBizzAsia
bulan Pebruari 2006.
Diramalkan pada tahun 2010 :
(1)
Pasar kerja para spesialis Teknologi Informasi (TI) berkurang hingga
40%.
(2)
Para spesialis (specialist) ini digantikan oleh versatilis
(versatilist)--mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis, dengan
pengalaman bisnis dan kemampuan memberikan solusi komprehensif.
Faktor Terbesar Perubahan Arah SDM TI :
·
Meningkatnya persaingan bisnis,
·
Kompleksnya perkembangan Teknologi Informasi
·
TI semakin dibutuhkan :
-
Memecahkan permasalahan di berbagai bidang,
-
Diperlukan solusi multidisiplin, multiplatform dan sesuai dengan konteks
permasalahan yang dihadapi.
IT VERSATILIST :
(1) Orang yang memiliki pengalaman, kemampuan
menjalankan berbagai tugas yang beragam dan multidisiplin (versatile), dimana
semua itu untuk menciptakan suatu pengetahuan (baru), kompetensi dan
keterkaitan (context) yang kaya dan padu guna mendorong peningkatan nilai
bisnis.
(2)
Fleksibel
terhadap teknologi, orientasi utamanya adalah untuk memberikan solusi sesuai
requirement (kebutuhan) yang diminta oleh sang customer.
(3)
Bukan
seorang generalis yang mengenal semua bidang dan teknologi tapi hanya kulitnya
(dangkal) karena pengalaman matang menjadi seorang spesialis--berpikir lebih
luas, berwawasan, matang, penuh perhitungan, mengerti tentang bisnis, orientasi
kerja untuk memberi solusi, mampu bekerjasama (membangun networking) dengan
orang-orang TI lain maupun non TI, dan yang pasti tidak mengkotakkan dirinya
pada sebuah teknologi, tool atau platform.
Prediksi Gartner :
(1) 80% profesional TI di Amerika bekerja di
perusahaan-perusahaan yang menerapkan TI, dan bukan perusahaan-perusahaan TI
sendiri (hardware, software, service).
(2) Profesional TI dituntut untuk memiliki
kemampuan verbal dalam menyampaikan konsepkonsep teknologi informasi dalam
bahasa yang dimengerti oleh banyak orang.
Pesan penulis secara khusus untuk para
generasi muda SDM TI Indonesia adalah :
(1) OS, bahasa pemrograman, software dan teknologi
hanyalah sebuah tool (alat), yang harus
kita kuasai dan gunakan untuk memecahkan masalah dan membangun solusi. Dia
bersifat tidak kekal, dia bukanlah agama yang harus dianut dan difanatikkan
seumur hidup. Ketergantungan terhadap sebuah tool adalah kebodohan. Debat kusir
tentang tool dan saling mengumpat atau membela matimatian sebuah tool adalah
tindakan sia-sia, karena mereka masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
(2) Setiap peluang memiliki nilai untung dan rugi, setiap
keputusan yang diambil dalam hidup harus memperhitungkan opportunity cost yang
harus dibayar.
(3) Cerdas dalam mengambil berbagai peluang yang ada dan
usahakan mengemasnya dalam sebuah karya dan produk yang menjadi solusi bagi
orang lain.
(4) Mengambil kesempatan kerja part time atau full time
sebagai proses pembelajaran dan melatih diri secara riil.
(5) Latihlah kemampuan verbal. Diantara kesibukan
berkomunikasi dengan mesin (komputer), tetap latih teknik dan strategi
berkomunikasi dengan manusia. Berlatihlah menyampaikan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang kita kuasai dengan bahasa sederhana dan dapat dipahami dengan
mudah oleh orang awam sekalipun.
(6) Bangun jaringan (networking) dan kerjasama dengan
berbagai pihak. Setiap pertemuan dengan orang lain, siapapun dia, akan membawa
manfaat bagi kita, meskipung kadang-kadang tidak langsung datang seketika.
Perlahan
tapi pasti, dengan modal pengalaman, skill, kompetensi, dan sertifikasi
spesialis yang dimiliki berlatihlah
menjadi seoarang versatilis.